Lingkungan kerja yang kondusif di sekolah merupakan salah
satu prasyarat terciptanya kinerja sekolah yang tinggi. Lingkungan kerja yang
kondusif bisa tercipta jika adanya komunikasi yang baik dalam lingkungan sekolah
seperti : interaksi antar sesama (kepala sekolah, guru, dan karyawan), motivasi
kerja tinggi, tidak ada saling curiga, dan memberikan kontribusi menjadi
orientasi setiap warga sekolah. Semua hal ini hanya bisa diraih jika semua
warga sekolah memiliki pikiran positif. Semua perilaku warga sekolah akan
ditentukan oleh cara berpikir mereka. Jika sekolah menginginkan perilaku
positif dari warga sekolah, maka sekolah harus mengembangkan atau memperbaiki
cara berpikir warga sekolah agar mereka memiliki pikiran positif. Kurangnya
motivasi kerja dan lingkungan kerja yang tidak kondusif akan menjadi penghalang
tercapainya kinerja sekolah yang tinggi. Penyebabnya adalah karena budaya
berpikir positif masih kurang dalam sekolah tersebut. Ada berbagai penyebab
mengapa budaya berpikir positif dalam sekolah bisa sangat kurang. Penyebab
pertama adalah memang sekolah sengaja menciptakan konflik antar warga sekolah.
Maksudnya adalah agar terjadi persaingan sehingga masing-masing guru/ pegawai dipicu untuk memberikan
kontribusi kepada guru/ pegawai. Namun, kepala sekolah / pemimpin yang
menerapkan cara ini tidak menyadari adanya efek samping yang justru
membahayakan kinerja sekolah.
Rasa curiga
akan muncul diantara warga sekolah sehingga akan mengurangi kerja sama antar warga
sekolah. Kecuali sistem pekerjaan memang didesain untuk bekerja secara
individu, kurangnya kerja sama akan membuat kinerja sekolah menjadi terhambat.
Akibat negatif yang lain dari lingkungan kerja seperti ini ialah munculnya
budaya “menyalahkan”. Budaya menyalahkan akan sangat membahayakan, karena saat
masalah muncul, orientasi warga sekolah akan menyalahkan orang lain dari pada
berusaha mencari solusi. Manajemen yang menghasilkan konflik dalam warga
sekolah sudah tidak jaman lagi. Konsep ini sudah usang dan harus segera diganti
dengan manajemen yang justru menciptakan pikiran positif antara warga sekolah.
Dengan mengutamakan berpikir positif, kalau pun ada persaingan, akan terjadi
persaingan secara sehat. Persaingan tetap ada tetapi kerja sama akan tetap
terpelihara. Bagaimana menciptakan lingkungan kerja kondusif di sekolah?
Berikut ini beberapa tips untuk menciptakan suasana kondusif di sekolah :
1. Ciptakan dan sosialisasi budaya
sekolah yang melahirkan suasana kondusif seperti : berpikir positif, kerja
sama, saling menghargai, budaya keterbukaan dan lain sebagainya.
2. Penilaian dan penghargaan kinerja yang
mempertimbangkan faktor - faktor hubungan personal seperti: menyertakan kerja
sama, komunikasi, kepemimpinan, dan harmonisasi dalam tim dalam menilai kinerja
kepala sekolah/ pemimpin atau menilai kinerja guru yang melibatkan rekan kerja.
3. Adakan acara rutin untuk menjalin
kebersamaan seperti mengadakan outbond, makan bersama, senam pagi bersama, arisan,
piknik sehingga guru dan pegawai memahami bahwa sekolah sangat peduli
memperhatikan lingkungan kerja yang kondusif.
4. Studi banding ke sekolah lain.
5. Adakan evaluasi suasana kerja sekolah secara berkala seperti
:mengadakan wawancara atau berupa angket pada warga sekolah untuk mengetahui
baik atau tidaknya lingkungan kerja yang mereka rasakan.
6. Sediakan kota pengaduan atau saran untuk
memberikan masukan dan ide-ide atau kritikan baik kepada sekolah maupun kepada
perorangan.
7. Berikan tindakan bagi yang melanggar misalnya memberikan
peringatan atau hukuman untuk kesalahan dan kelalaian yang dilakukan guru /
pegawai yang menyebabkan lingkungan kerja kurang kondusif sesuai hasil evaluasi
penilaian kinerja atau dari pengaduan kotak saran, namun terlebih dahulu
melakukan penyelidikan yang komprehensif dan objektif.
Sungguh
alangkah nikmatnya hidup dalam komunitas di mana di dalamnya penuh raut wajah
cerah, riang, optimistis, saling apresiasi, saling memahami, saling percaya,
saling memuji, saling toleransi dan bukan saling iri serta benci. Jika suasana
kerja di sekolah bisa seperti ini, tentulah keberhasilan yang akan kita
songsong di kemudian hari. Masyarakat yang telah dan akan mempercayakan
putra-putrinya pada sekolah kita pun tidak ragu lagi.